LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIA
ELEKTROLISIS
LARUTAN ELEKTROLIT DENGAN ELEKTRODA KARBON DAN CU
O
L
E
H
:
Berti
Adry Matulessy
Chairil
Shindi Kusuma
Hananya
Dwi Anggi Manurung
Nida
Farida
Rahayu
Widyastuti
XII
IPA 4
BUPER
2013
·
Tujuan Percobaan
Siswa
dapat mempelajari reaksi yang terjadi pada katoda dan anoda dalam sel
elektrolisis larutan Na2SO4 1M dan larutan KI 1M dengan
elektroda karbon/C (inert) serta elektrolisis larutan CuSO4 1M
dengan anoda Cu dan katoda Fe
·
Dasar
Teori
1. Elektrolisis
Elektrolisis merupakan proses kimia
yang mengubah energi listrik menjadi energi kimia. Komponen yang terpenting
dari proses elektrolisis ini adalah elektroda dan elektrolit.Elektroda yang
digunakan dalam proses elektolisis dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
a. Elektroda
inert, seperti kalsium (Ca), potasium, grafit (C), Platina (Pt), dan emas (Au).
b. Elektroda
aktif, seperti seng (Zn), tembaga (Cu), dan perak (Ag)
Elektrolitnya dapat berupa larutan
berupa asam, basa, atau garam, dapat pula leburan garam halida atau leburan
oksida. Kombinasi antara elektrolit dan elektroda menghasilkan tiga kategori
penting elektrolisis, yaitu:
a. Elektrolisis
larutan dengan elektroda inert
b. Elektrolisis
larutan dengan elektroda aktif
c. Elektrolisis
leburan dengan elektroda inert
Pada elektrolisis, katoda merupakan
kutub negatif dan anoda merupakan kutub positif. Pada katoda akan terjadi
reaksi reduksi dan pada anoda terjadi reaksi oksidasi.
2. Sel elektrolisis
Sel elektrolisis adalah sel
elektrokimia yang menimbulkan terjadinya reaksi redoks yang tidak spontan
dengan adanya energi listrik dari luar. Contohnya adalah elektrolisis lelehan
NaCl dengan elektroda platina. Contoh lainnya adalah pada sel Daniell jika
diterapkan beda potensial listrik dari luar yang besarnya melebihi potensial sel
Daniell.
3. Faktor yang Mempengaruhi Proses
Elektrolisis
a. Jenis
elektroda yang digunakan
b. Kedudukan ion dalam siri elektrokimia
c. Kepekatan
ion
4. Perbedaan Antara Sel Elektrolisis / Sel
Kimia
Sel Elektrolisis dialirkan melalui
elektrolit, ion-ion akan terurai dan bergerak ke masing-masing anoda dan
katoda. Penguraian elektrolit dilakukan oleh arus elektrik.Anion bergerak
menuju ke elektroda anoda manakala Kation bergerak menuju ke elektroda katoda.
Sel Kimia Sel kimia ialah sel yang
menghasilkan tenaga elektrik melalui tindakbalas kimia. Sel kimia dibina
daripada dua logam (elektrod) yang berlainan dicelupkan kedalam suatu larutan
masing- masing elektrolit. Elektroda Zn dicelupkan ke dalam larutan ZnSO4,
Elektroda Cu dicelupkan ke dalam larutan CuSO4 dan dihubungkan oleh
satu jembatan garam. Arus yang terhasil ialah sebanyak 1.10A.
5. Contoh Elektrolisis
a. Proses penyepuhan
Yaitu
proses perubahan Energi listrik menjadi Energi kimia. Proses ini melibatkan
Elektroda (logam-logam yang dihubungkan dengan sumber listrik) dan Elektrolit
(cairan tempat logam-logam tadi dicelupkan). Penyepuhan berguna untuk melapisi
logam untuk perhiasan, atau juga untuk pencegahan karat/korosi, seperti pada
pipa atau besi, yang dilapisi oleh campuran besi (Fe) dan Seng (Zn), yang
disebut proses galvanisasi. Elektrolisis ini adalah kebalikan dari proses yang
terjadi pada baterei atau aki, dimana pada sumber listrik itu terjadi proses
perubahan dari energi kimia menjadi energi Listrik.
b. Elektrolisis Leburan Kalium Bromida
Ion
kalium bergerak ke katoda/ ion bromida bergerak ke anoda.
- Anoda:
Ion
bromida menyahcas secara membebaskan elektron kepada anoda.
2Br-
+ 2e →
Br2
Dua
atom bromin akan membentuk satu molekul dwiatom bromin. Gas bromin berwarna
perang terbebas pada anode.
- Katoda:
Ion
kalium menyahcas secara menerima elektron daripada katode.
K+
+ e →
K
Logam
kalium berkilau terbentuk pada katoda
c.
Elektrolisis aluminium oksida lebur.
Ion-ion
Al3+ dan O2- dibebaskan apabila aluminium oksida
dileburkan. Ion Al3+ tertarik ke katod dan ion O2- tertarik ke anoda
semasa elektrolisis.
Pemerhatian:
- Di anoda. Gas oksigen terhasil apabila ion-ion
O2- membuang elektron seperti berikut;
2O2-
→
O2 + 4e
- Di
katoda. Logam aluminium berkilat terhasil apabila ion-ion Al3+ menerima
elektron.
Al3+
+ 3e →
Al
·
Alat dan Bahan
Alat :
1. Elektrode karbon : 2 buah
2. Tabung U : 2 buah
3. Sumber arus 9 volt : 1 buah
4. Penjepit buaya dan kabel : 2 set
5. Statif dan klem : 1 buah
6. Tabung reaksi : 4 buah
7. Pipet tetes : 1 buah
8. Rak tabung reaksi : 1 buah
Bahan:
1. Larutan CuSO4 1M :
70 ml
2. Larutan KI 1M :
70 ml
3. Fenolftalin : secukupnya
4. Larutan amilum/kanji : secukupnya
5. Lakmus merah : 1 lembar
6. Lakmus biru : 1 lembar
·
Prosedur Kerja
KEGIATAN 1 : Elektrolisis
larutan Na2SO4 dengan elektroda karbon
1. Masukkan larutan Na2SO4
1M kedalam tabung U
1cm dari mulut tabung
2. Celupkan kedua elektroda pada
masing-masing mulut tabung dan hubungkan dengan sumber arus, elektrolisis
selama
3 menit dan amati
3. Keluarkan elektroda dari
larutan. Kemudian ujilah dengan kertas lakmus dengan cara mencelupkan kertas
lakmus merah dan lakmus biru (secara bergantian) pada bagian anoda demikian
pula pada bagian katoda
4. Amati perubahan yang terjadi dan
masukkan data pengamatan kedalam table
KEGIATAN 2 : Elektrolisis
larutan KI 1M dengan elektroda karbon
1. Masukkan larutan KI 1M kedalam
tabung U
1cm dari mulut tabung
2. Celupkan kedua elektroda pada
masing-masing mulut tabung dan hubungkan dengan sumber arus, elektrolisis
selama
3 menit dan amati
3. Siapkan 4 tabung reaksi.
Kemudian isi 2 tabung reaksi dengan
2cm larutan amilum dan isi juga 2 tabung
reaksi lainnya dengan
2cm fenolftalin
4. Setelah 3 menit hentikan
elektrolisis (matikan power supply), keluarkan electroda dari larutan. Kemudian
ambil larutan pada anoda dan katoda dengan pipet tetes.
5. Teteskan larutan yang telah
diambil dari anoda dan katoda (
10 tetes) ke dalam tabung
reaksi. (10 tetes larutan dari anoda ke dalam larutan kanji dan 10 tetes anoda
ke dalam fenolftalin, lakukan juga pada larutan di katoda)
KEGIATAN 3 : Elektrolisis
larutan CuSO4 1M dengan anode Cu dan katode Fe
1. Masukkan larutan CuSO4
1M kedalam tabung U
1cm dari mulut tabung
2. Celupkan kedua elektroda pada
masing-masing mulut tabung dan hubungkan dengan sumber arus, elektrolisis
selama
5 menit dan amati
3. Keluarkan electrode dari larutan
4. Amati perubahan yang terjadi dan
masukkan data pengamatan ke dalam table.
·
Data Pengamatan
Larutan yang dielektrolisis
|
Perubahan yang terjadi
|
|
Katode/kutub (-)
|
Anode/kutub (+)
|
|
Na2SO4 1M
|
Sekitar electrode
C terjadi perubahan yaitu muncul gelembung tapi sedikit
Lakmus merah :
berubah menjadi biru
Lakmus biru :
tidak berubah warna, tetap biru
|
Sekitar electrode
C terjadi perubahan yaitu muncul gelembung yang banyak, lebih banyak dari pada
di katoda
Lakmus merah :
tidak berubah warna, tetap merah
Lakmus merah : tidak berubah
warna yaitu tetap merah
|
KI 1M
|
Sekitar electrode
C terjadi perubahan yaitu muncul gelembung dan berubah warna sedikit menjadi
hitam keunguan
Tabung reaksi berisikan
amilum tidak berubah warna saat ditambahkan larutan dari katoda
Tabung reaksi
berisikan fenolftalin berubah warna menjadi ungu saat ditambahkan larutan
dari katoda
|
Sekitar electrode
C terjadi perubahan yaitu berubah warna menjadi merah kecoklatan dan berbau
seperti betadine.
Tabung reaksi
berisikan amilum berubah warna menjadi biru keunguan saat ditambahkan larutan
dari anoda
Tabung reaksi
berisikan fenolftalin tidak berubah warna saat ditambahkan larutan dari anoda
|
CuSo4 1M
|
Sekitar electrode
C larutan mengalami perubahan menjadi lebih jernih dari sebelumnya
Kondisi katode
(Fe) :
Fe yang tercelup
dalam larutan berubah warna menjadi hitam pekat
|
Sekitar electrode
C larutan mengalami perubahan menjadi lebih keruh dari sebelumnya
Kondisi anode
(Cu):
Cu yang tercelup dalam larutan berubah warna menjadi lebih muda dari awal
|
Pembahasan
1. Elektrolisis KI
Hasil
pengamatan menunjukkan perubahan warna pada larutan. Katoda (–) berwarna hitam keunguan kami menyadari
kesalahan/kekeliruan yang kami lakukan sehingga warna pada katoda berwarna
hitam, lalu anoda (+) berwarna merah kecoklatan. Hal
ini menunjukkan reaksi menghasilkan larutan yang sifatnya basa (reduksi H2O
pada katoda). Sementara, pada elektroda, katoda dan anoda memiliki gelembung.
Hal ini menunjukkan ada gas yang dihasilkan oleh katoda ataupun anoda. Katoda
menghasilkan gas hydrogen (reduksi H2O) dan anoda menghasilkan gas
Iodin (Oksidasi 2I-).
Sebagaimana
reaksinya :
Terjadi
juga perubahan pada tabung
reaksi berisikan fenolftalin, yaitu berubah warna menjadi ungu saat ditambahkan
larutan dari katoda dan tabung reaksi berisikan amilum tidak berubah warna saat
ditambahkan larutan dari katoda. Juga tabung reaksi berisikan amilum berubah
warna menjadi biru keunguan saat ditambahkan larutan dari anoda dan tabung
reaksi berisikan fenolftalin tidak berubah warna saat ditambahkan larutan dari
anoda.
2. Elektrolisis CuSO4
Hasil
pengamatan menunjukkan perubahan warna pada elektrode besi dan tembaga.
Elektrode Fe pada katoda (-) berubah warna menjadi hitam dan electrode Cu pada
anoda (+) berubah menjadi lebih cerah. Sementara, pada elektroda, katoda
terdapat endapan dan anoda tidak terdapat endapan. Hal tersebut menunjukkan,
pada katoda terjadi reduksi Cu2+ yang menghasilkan endapan Cu dan
pada anoda terjadi oksidasi H2O
yang menghasilkan gas oksigen (O2).
Sebagaimana
reaksinya :
3. Elektrolisis Na2SO4
Hasil pengamatan menunjukkan perubahan gelembung
pada larutan. Pada katoda (-), menghasilkan gelembung dalam jumlah yang sedikit
dan pada anoda(+)menghasilkan gelembung dalam jumlah yang lebih banyak. Pada
katoda lakmus merah mengalami perubahan warna menjadi warna biru sedangkan pada
lakmus biru tidak mengalami perubahan warna (tetap biru). Dan pada anoda lakmus
merah tidak mengalami perubahan warna (tetap merah) sedangkan pada kertas
lakmus biru mengalami perubahan menjadi warna merah.
Sebagaimana
reaksinya :
·
Kesimpulan
Kelompok kami telah melakukan percobaan
elektrolisis dengan menggunakan 3 larutan, yaitu larutan Na2SO4,
KI, CuSO4. Dari hasil yang kami peroleh masing-masing larutan
memiliki perbedaan setelah di elektrolisis. Perubahan-perubahan yang terjadi
yaitu perubahan warna larutan, perubahan pH larutan, perubahan kondisi
elektroda seperti yang terjadi pada elektroda Cu dan Fe. Dari percobaan elektrolisis
larutan Na2SO4 larutan pada ruang anoda bersifat asam,
sedangkan pada katoda basa, pada elektrolisis larutan KI , electrode C pada
anoda memiliki perubahan warna dari jernih menjadi merah kecoklatan sedangkan
pada katoda warna larutan tetap (tidak mengalami perubahan warna), pada
elektrolisis larutan CuSO4 kondisi electrode Fe pada katoda
mengalami perubahan warna semula berwarna berkarat dan kemudian berubah menjadi
warna hitam sedangkan electrode Cu pada anoda tidak terjadi perubahan warna
namun Cu tersebut lebih mengkilap dari sebelumnya.
Jadi, kesimpulan kami adalah:
1. Elektrolisis adalah proses peruraian zat eletrolit dalam bentuk
larutan atau lelehan oleh arus listrik searah.
2. Reaksi
elektrolisis terdiri dari reaksi katoda (reduksi) dan reaksi anoda
(oksidasi).Selain itu, sel elektrolisis terbagi menjadi dua yaitu, elektrolisis
larutan elektrolit dan elektrolisis leburan elektrolisis.
3.
Reaksi
elektrolisis KI pada ruang katoda terjadi reduksi/pelepasan elektron dari 2H2O
+ 2e menjadi H2 + 2OH-, sedangkan pada ruang anoda
terjadi oksidasi/penambahan elektron dari 2I- menjadi I2
+ 2e. Hasil akhir dari reaksi elektrolisis KI adalah 2KI + 2H2O 2KOH + H2 + I2.
Terimakasih atas blognya, sangat membantu saya untuk mempersiapkan Ujian Praktik Mata Pelajaran Kimia.,
BalasHapusSangat membantu..
Hapusizin copy,trims
BalasHapusterimakasih sangat membantu
BalasHapus